Senin, 14 Desember 2009

Sumber Belajar Biologi















Ada sumber referensi bagus untuk teman-teman guru Biologi yang saya jumpai di situs http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/BioBookTOC.html
sebagai berikut;

On-Line Biology Book: Table of Contents

  1. INTRODUCTION: THE NATURE OF SCIENCE AND BIOLOGY (REVISED 3/12/07)
  2. CHEMISTRY I: ATOMS AND MOLECULES (REVISED 3/12/07 )
  3. CHEMISTRY II: WATER AND ORGANIC MOLECULES (REVISED 3/12/07)
  4. CELLS I: ORIGINS (REVISED 3/12/07)
  5. CELLS II: CELLULAR ORGANIZATION (REVISED 3/12/07)
  6. TRANSPORT IN AND OUT OF CELLS (REVISED 3/12/07)
  7. CELL DIVISION: BINARY FISSION AND MITOSIS (REVISED 6/21/01)
  8. CELL DIVISION: MEIOSIS AND SEXUAL REPRODUCTION (REVISED 3/12/07)
  9. LAWS OF THERMODYNAMICS (REVISED 6/20/01)
  10. REACTIONS AND ENZYMES (REVISED 6/20/01)
  11. ATP AND BIOLOGICAL ENERGY (REVISED 3/12/07)
  12. CELLULAR METABOLISM AND FERMENTATION (REVISED 3/12/07)
  13. PHOTOSYNTHESIS (REVISED 6/24/01)
  14. INTRODUCTION TO GENETICS (REVISED 6/21/01)
  15. GENE INTERACTIONS (REVISED 6/21/01)
  16. DNA AND MOLECULAR GENETICS (REVISED 3/12/07)
  17. HUMAN GENETICS (REVISED 6/21/01)
  18. PROTEIN SYNTHESIS (REVISED 3/12/07)
  19. CONTROL OF GENE EXPRESSION (3/12/07)
  20. PLANTS AND THEIR STRUCTURE (REVISED 3/12/07)
  21. PLANTS AND THEIR STRUCTURE II (REVISED 3/12/07)
  22. FLOWERING PLANT REPRODUCTION: Flower Structure (REVISED 6/22/01)
  23. FLOWERING PLANT REPRODUCTION: Fertilization and Fruits (REVISED 6/22/01)
  24. PLANT HORMONES AND NUTRITION (REVISED 6/22/01)
  25. ANIMAL CELLS AND TISSUES (REVISED 3/12/07)
  26. ANIMAL ORGAN SYSTEMS AND HOMEOSTASIS (REVISED 3/12/07)
  27. THE INTEGUMENTARY SYSTEM (REVISED 6/21/01)
  28. THE CIRCULATORY SYSTEM (REVISED 3/12/07)
  29. LYMPHATIC SYSTEM AND IMMUNITY (REVISED 6/21/01)
  30. THE DIGESTIVE SYSTEM (REVISED 3/12/07)
  31. THE NERVOUS SYSTEM (REVISED 6/22/01)
  32. THE ENDOCRINE SYSTEM (REVISED 6/20/01)
  33. THE REPRODUCTIVE SYSTEM (REVISED 3/12/07)
  34. THE MUSCULAR AND SKELETAL SYSTEMS (REVISED 6/21/01)
  35. THE RESPIRATORY SYSTEM (REVISED 6/24/01)
  36. THE EXCRETORY SYSTEM (REVISED 6/21/01)
  37. DEVELOPMENT OF EVOLUTIONARY THEORY (REVISED 6/20/01)
  38. THE MODERN VIEW OF EVOLUTION (REVISED 8/8/01)
  39. PALEOBIOLOGY: FOSSILS AND TIME (NEW 9/27/01)
  40. PALEOBIOLOGY: THE PRECAMBRIAN: LIFE'S GENESIS AND SPREAD (NEW 9/27/01)
  41. PALEOBIOLOGY: THE EARLY PALEOZOIC (NEW 9/27/01)
  42. PALEOBIOLOGY: THE LATE PALEOZOIC (NEW 9/27 /01)
  43. PALEOBIOLOGY: THE MESOZOIC, AGE OF CYCADS AND DINOSAURS (NEW 9/27/01)
  44. BIOLOGICAL DIVERSITY: CLASSIFICATION (REVISED 6/20/01)
  45. BIOLOGICAL DIVERSITY: VIRUSES (REVISED 3/12/07)
  46. BIOLOGICAL DIVERSITY: BACTERIA AND ARCHAEANS (REVISED 3/12/07)
  47. BIOLOGICAL DIVERSITY: PROTISTS: STEM EUKARYOTES (REVISED 6/18/01)
  48. BIOLOGICAL DIVERSITY: FUNGI (REVISED 6/18/01)
  49. BIOLOGICAL DIVERSITY: NONVASCULAR PLANTS AND NONSEED VASCULAR PLANTS (REVISED 6/18/01)
  50. BIOLOGICAL DIVERSITY: SEED PLANTS (REVISED 6/18/01)
  51. BIOLOGICAL DIVERSITY: ANIMALS I (REVISED 6/18/01)
  52. BIOLOGICAL DIVERSITY: ANIMALS II (REVISED 6/18/01)
  53. BIOLOGICAL DIVERSITY: ANIMALS III (REVISED 6/18/01)
  54. HUMAN EVOLUTION (REVISED 6/21/01)
  55. POPULATION ECOLOGY (REVISED 6/22/01)
  56. COMMUNITY AND ECOSYSTEM DYNAMICS (REVISED 3/12/07)
  57. THE BIOSPHERE AND MASS EXTINCTIONS (REVISED 3/12/07)
  58. GLOSSARY (REVISED 8/8/01)
  59. DIVERSITY IN BIOLOGY (REVISED 12/5/01)

Yang juga bagus untuk dilirik adalah
http://www.DennisKunkel.com yang menyediakan banyak photograph.
http://www.biologyjunction.com/ yang menyediakan perangkat mengajar
http://www.mycolog.com/ tentang dunia jamur


Semoga Bermanfaat.

Plantae Dalam Kurikulum SMA

Standar Kompetensi Lulusan

3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Standar Kompetensi Lulusan Pada Ujian Nasional

Menjelaskan ciri-ciri Plantae dan Animalia serta peranannya bagi kehidupan.

Kemampuan yang diuji:

Mengidentifikasi daur hidup dan cara perkembangbiakan Plantae meliputi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji

Kompetensi Dasar

3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

Indikator

· Mengidentifikasi ciri-ciri umum plantae

· Membedakan tumbuhan lumut, paku dan biji berdasarkan ciri-cirinya.

· Klasifikasi pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

· Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku dan biji.

· Membuat charta perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

· Menemukan peranan berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di lingkungannya terhadap ekonomi dan lingkungan

· Menyajikan data contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan.

· Membuat tabel hasil penggalian informasi pemanfaatan plantae.

Selasa, 01 Desember 2009

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati" sering didefinisikan sebagai variasi dari semua bentuk kehidupan, dari gen ke spesies dalam skala luas ekosistem. Meskipun secara harfiah kata “Keanekaragaman” merujuk pada kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Dalam bahasa biologi, keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman makhluk hidup dapat teramati sebagai adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Apabila kita mengamati lingkungan sekitar sekolah, maka kita akan menemukan bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Perbedaan-perbedaan itu misalnya ada tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, angsana, beringin atau cemara. Dan yang berbatang rendah, misalnya: soka, kembang sepatu, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada beraneka lebar dan warna daun, ada beraneka bentuk dan warna bunga dan lain sebagainya. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Belum lagi habitatnya ada hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, sebenarnya kita telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Semua bentuk kehidupan di bumi, apakah mikroba, tanaman, hewan, atau manusia, mengandung gen. Keanekaragaman genetik adalah jumlah informasi genetik yang terkandung dalam gen individu tanaman, hewan, dan mikro-organisme. Setiap spesies adalah gudang dari sejumlah besar informasi genetik dalam bentuk sifat, karakteristik, dan lain-lain jumlah gen berkisar dari sekitar 1.000 pada bakteri untuk lebih dari 400.000 di banyak tanaman berbunga. Setiap spesies terdiri dari banyak organisme dan hampir tidak ada dua anggota spesies yang sama secara genetik identik. Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).

Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam

Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Diferensiasi genetik dalam spesies terjadi sebagai hasil dari reproduksi seksual, di mana perbedaan genetik di antara individu-individu digabungkan dalam keturunan mereka untuk menghasilkan kombinasi baru dari mutasi gen atau menyebabkan perubahan dalam DNA. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip), sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi). Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting).

Gambar 2. Keanekaragaman gen pada manusia

2.Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Keanekaragaman jenis adalah keberagaman spesies di dalam habitat atau suatu daerah. Beberapa habitat, seperti hutan hujan dan terumbu karang, memiliki banyak spesies. Spesies dikelompokkan bersama-sama ke dalam famili menurut karakteristik sama. Sebagai contoh dalam keluarga (famili) palem-paleman terdapat kelapa, aren, nipah dan pinang. Begitupun pada keluarga kacang-kacangan terdapat kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau. Pada golongan hewan ada keluarga kucing yang anggotanya antara lain kucing, harimau, singa dan citah. Pengelompokkan makhluk hidup yang beragam ini ke dalam satu kelompok besar merupakan hasil mengamati ciri-ciri fisik misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.

Gambar 3. Keanekaragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singa, (c) kucing dan (d) citah.

Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 4. Keanekaragaman pada suku Palmae

Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis. Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.


3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem adalah beragam ekosistem di suatu tempat tertentu. Sebuah ekosistem adalah kumpulan organisme dan lingkungan fisik yang saling berinteraksi satu sama lain. Sebuah ekosistem dapat mencakup area yang luas seperti hutan rimba, atau area kecil, seperti kolam.
Sebuah ekosistem mungkin sebesar “Great Barrier Reef” atau sekecil bagian belakang cangkang kepiting laba-laba, yang menyediakan rumah untuk tanaman dan hewan lainnya, seperti spons, alga dan cacing
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.

Gambar 5. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) tundra (c) gurun pasir

Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.

Keanekaragaman Hayati dalam Kurikulum SMA

Standar Kompetensi Lulusan
1. Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
2. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

Standar Kompetensi Lulusan Pada Ujian Nasional
Menjelaskan konsep-konsep keanekaragaman hayati, prinsip-prinsip klasifikasi, dan peranan serta manfaat sumber daya alam bagi kehidupan

Kemampuan yang diuji:
1. Menjelaskan kunci determinasi sederhana dan tata nama binomial organism pada keanekaragaman hayati di Indonesia.
2. Menjabarkan konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem

Standar Kompetensi :
3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsi kan konsep keaneka ragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
3.2 Mengkomunikasikan keaneka-ragaman hayati Indoneia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam

Indikator
· Mengidentifikasi keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup dari hasil pengamatan lingkungan.
· Merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman dari makhluk hidup dari hasil pengamatan.
· Menemukan jenis organisme khas daaerah/wilayah dan mendeskripsikan keanekaragaman gennya.
· Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
· Mengenali kekhasan berbagai tingkat keanekaragaman di lingkungan sekitar.
· Menjelaskan faktor-faktor yang menentukan keanekaragaman ekosistem.
· Menjelaskan peran keanekaragaman terhadap kestabilan lingkungan .
· Menganalisis kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi perubahan jumlah dan jenis keanekaragaman hayati terhadap keseimbangan lingkungan.
· Memberikan contoh keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya. berdasarkan biogeografinya.
· Menunjukkan organisme yang bermasalah yang menjadi kekayaan Indonesia.
· Menjelaskan cara pelestarian/pengembangan organisme kategori bermasalah.
· Menunjukkan ciri khas hutan hujan tropis Indonesia.
· Menemukan permasalahan yang terjadi pada hutan hujan tropis Indonesia dan pemecahan masalahnya.
· Menjelaskan fungsi hutan hujan tropis bagi kehidupan.Menjelaskan usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

Rabu, 11 November 2009

SK&KD Biologi SMA

53.    Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.

Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.


 

B. Tujuan

Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

  1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
  2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain
  3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
  4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi
  5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
  6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
  7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.


 

C. Ruang
Lingkup

Mata pelajaran Biologi di SMA / MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

  1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
  2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
  3. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.


 

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

  1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
  1. Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi
  2. Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma)
  1. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup


 


 


 


 

2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan

2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan

2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan

2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan


 

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

  1. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan

3.2 Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam

3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan

  1. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan

4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

4.3 Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah

  1. Membuat produk daur ulang limbah


 

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

  1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
  1. Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
  2. Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan
  3. Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis)
  1. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks Salingtemas

2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan

2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia

3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah


 

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)

3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya burung)

3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya pada ikan dan serangga)

3.6 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)

3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia

3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit


 

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1.
Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

1.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

  1. Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

2.
Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme

2.1 Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme

2.2 Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat

2.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein

3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas

3.1 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom

3.2 Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat

3.4 Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat

3.5 Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam Salingtemas


 

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas

4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi

4.2 Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi

4.3 Mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi

5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas

5.1 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi

5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas


 

    

E. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BIOLOGI SMA DALAM STANDAR ISI

PERMENDIKNAS NOMOR 22 TAHUN 2006)

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Biologi SMA tergolong dalam kelompok kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai cakupan; Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan kurikulum;
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Dalam Struktur kurikulum SMA/MA yang meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.

Dalam struktur itu, mata pelajaran Biologi dialokasikan sebagaimana tabel berikut;




Sabtu, 24 Oktober 2009

Peta Perjalanan Haji

Mengantar sahabat-sahabatku akan meninggalkan tanah air menuju tanah haram memenuhi panggilanMu ya Allah untuk menunaikan ibadah haji. Jadi teringat setahun yang lalu, berdua dengan istri melakukan perjalanan yang sama. Disini, saya mau berbagi cerita tentang pengalaman itu, semoga makin melengkapi khazanah pengetahuan para sahabat yang akan berangkat ke sana.

Ini adalah jejak google.earth seputar perjalanan haji saya.


Haji kami kloter awal termasuk gelombang I, jadi setiba di Jedah langsung diangkut bus menuju Madinah untuk melaksanakan ibadah sholat arbain di Masjid Nabawi. Perjalanan lebih dari 300 km ditempuh sekitar 8 Jam.


Ini Masjid Nabawi dan lingkungan sekitarnya, tempat kami sehari-hari beraktivitas selama 8
hari di Madinah.


Daerah Wakaf Malestain, pemondokan tempat kami tinggal selama di Madinah.


Jalur yang biasa kami jelajahi dari masjid Nabawi ke Wakaf Malestain tempat tinggal kami.


Ini pemondokan kami di Jumaizah, dekat Masjid Basambul dan Madrasah.


Ini rentang jarak pemondolam kami dari Jumaizah ke Mesjidil Haram yang ditempuh dengan jalan kaki.


Ini Mesjidil Haram, sebelah kanan adalah jalur sa'i yang merupakan tempat kami masuk ke dalam masjid.


Daerah Arafat, tempat kami menunaikan puncak haji berupa wukuf dalam tenda-tenda sederhana.


Ini komplek Tenda Mina, tempat kami mondok selama 3 (tiga) hari untuk melempar Jumrah. Tempat ini dikenal sebagai daerah Mina Jadid yang berbatasan langsung dengan Mudzdalifah tempat mabit sebelum melempar yang pertama.


Ini jalur yang selalu kami lewati dari tenda di Mina Jadid (pojok kanan bawah) menuju Jamarat (pojok kiri atas) yang jaraknya sekitar 8 km.


Jamarat tempat melempar 3 (tiga) jumrah, sekarang sudah bertingkat-tingkat.


Ini adalah lingkungan Mekkah, Masjidil Haram di pojok kiri atas, lalu daerah Jamarat-Mina-Mudzdalifah di tengah atas serta kawasan arafat di pojok kanan bawah.

Senin, 05 Oktober 2009

Wisuda 2009

Akhirnya, 3 Oktober 2009 resmi sudah diwisuda jadi MPd. Perjuangan panjang dan membosankan selana 28 bulan kuliah lagi sambil kerja. bolak balik menyusuri jalan bontang samarinda yang membujur berkelok-kelok, naik turun bukit sepanjang 130 km.
Yang paling memberatkan dalam proses ini adalah faktor kecapaian di usia yang tidak muda lagi, kalau tugas yang menumpuk sich sudah hal lumrah yang memang harus dikerjakan. Hal lain yang paling menyulitkan kuliah di daerah remote adalah keterbatasan referensi, untungnya tn. google berbaik hati menyerdiakan apapun yang saya perlukan untuk memperkaya wawasan keilmuan sebab kalau mengandalkan transfer dari dosen dan bahan bacaan yang ada nampaknya belum cukup. Yang juga sangat menyulitkan adalah ketika terjun ke lapangan untuk penelitian, saya menemuka kondisi-kondisi yang tidak se-ideal seperti yang saya bayangkan. Tapi, ...... Alhamdulillah, semua sudah berlalu. Sekarang saya sudah harus kembali fokus ke bidang pekerjaan saya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam hal pendanaan, fasilitas dan dorongan semangat.

Kamis, 26 Februari 2009

Perjalan Haji 2008

Alhamdulillah, tahun lalu kami berdua diberi nikmat Allah untuk beribadah haji tahun 2008M. Penantian panjang sejak mendaftar 3 tahun lalu akhirnya pupus sudah.











12 Nopember 2008, Dalam kabin Garuda Indonesia, Bersiap bersangkat di Sepinggan Internasional Airport













Ba’da Sholat subuh di Pelataran Masjid Nabawi yang Agung, disini kami menunaikan shalat arbain selama 8 hari sebelum menuju Makkah














Di antara kegiatan selama di Madinah, kami melakukan Ziarah diantaranya ke Padang Uhud ini, lalu ke Masjid Kiblatain dan Masjid Quba

















Di luar program haji pemerintah, rombongan kami pelesiran juga ke daerah Jabbal Magnit dan percetakan Al-Qur'an












Usai sholat Ashar, menunggu Maghrib dan Isya, kami habiskan untuk ibadah-ibadah sunah di Masjidil Haram, misalnya tawaf













Ini Masjid Kucing yang letaknya di Pasar Seng dekat KFC, kadang-kadang kami sholat Ashar di Sini lalu lanjut maghrid dan Isya di Masjidil Haram













Ini Masjid Jin, letaknya di sekitar pemakaman Ma’la. Kami juga sering mampir sholat disini dalam perjalanan kaki dari Maktab di Jumaizah menuju Masjidil Haram.
Jalanan dari maktab di Jumaizah berturut-turut akan melewati pasar grosir aneka kelonotng, pemakaman Ma’la, masjid Jin, Masjid Kayu, Kantor Pos Besar, Pasar Seng, Masjid Kucing baru Masjidil Haram











Dalam tenda menjelang saat wukuf, berdinding tenda goni, beralas goni dan tikar plastic di atas hamparan pasir arafah











Mushola sederhana di tenda Arafah











Mabit di Mudzdalifah, disini kami menghabiskan waktu dari pukul 20.00 setiba dari arafah sampai lepas jam 24.30, lalu jalan kaki ke tenda di Mina Jadid. Tidur sebentar lalu pukul 03.00 jalan kaki sejauh 8 km untuk melontar di Jamarat











Jalan menuju Jamarat, harus melewati terowongan mina ini, tergantung jalur yang dipilih, pada kesempatan pertama kami melewati dua terowongan, tapi berikutnya hanya satu terowongan saja











Ba’da Isya di Masjidil haram, biasanya usai sholat kami sempatkan tawaf, lalu pulang untuk istirahat











Di Hotel Tansit, Jeddah, satu hari sebelum pulang ke tanah air











King Abdul Aziz airport, saat menunggu check ini, diguyur badai debu