Jumat, 23 April 2010

Filum Echinodermata

Ada sekitar 6000 species echinodermata yang seluruhnya ada di laut. Filum Echinodermata termasuk landak laut, bintang ular, teripang dan bintang laut. Pada saat dewasa tubuhnya simetri radial meskipun saat muda simetri bilateral. Echinodermata memiliki endoskeleton terdiri dari cakram berkapur dengan duri-duri. Echinodermata belum memiliki otak, mempunyai sistem pembuluh air yang membentuk kaki tabung.

Klasifikasi Echinodermata
Crinoidea
Kelas ini mencakup sekitar 600 spesies crinoida, “lilia” laut yang berjalan dengan rumbai-rumbai yang dapat bergerak. Lengan-lengan bercabang digunakan untuk menyaring makanan serta member bentuk menyerupai bunga atau tumbuhan.


Holothuroidea
Holothuroidea memiliki 1,500 spesies teripang. Holothuroidea memiliki tubuh berbulu memanjang dan mendapat makanan dengan tentakel yang terletak di sekitar mulut.



Echinoidea
Memiliki sekitar 950 spesies bulu babi dan pasir dolar yang kedua-duanya memiliki duri-duri yang mereka gunakan untuk bergerak, mempertahankan diri serta membuat lubang.



Ophiuroidea
Ophiuroidea memiliki sekitar 2,000 spesies bintang ular. Bintang ular memiliki cakram dengan lima lengan yang panjang yang membuat mereka bergerak lebih cepat.


Asteroidea
Asteroidea memiliki sekitar 1,500 spesies bintang laut, yang kebanyakan memiliki tubuh yang pipih secara dorsoventral. Bintang laut memiliki cakram pusat dengan 5 aytau kelipatan 5 lengan yang kekar tertancap padanya. Bintang laut hidup di sepanjang pantai berkarang memakan kerang, tiram dan bivalvia lainnya.
Tubuhnya memiliki satu sisi oral (mulut) dan aboral (atas). Duri-duri muncul dari lempeng endoskeletal melalui kulit yang tipis. Pediselaria mirip penjepit menjaga permukaan dari partikel kotoran. Pertukaran udara dilakukan oleh isang kulit. Pada permukaan oral setiap lengan memiliki sebuah jalur rongga dengan kaki tabung.
Bintang laut memasukan apaun ke dalam perutnya. Bintang laut mengeluarkan enzim perut untuk mencerna mangsanya yang dipecah kecil-kecil untuk dimasukkan ke dalam perut berpilorus. Sebuah usus pendek keluar menuju sebuh anus di sisi aboral. Setiap lengan memiliki coelom yang telah berkembang dengan baik dan berisi sepasang kelenjar pencernaan dan kelenjar kelamin jantan atau betina.


Sistem saraf berupa sebuah cincin pusat dengan saraf radial di setiap lengan. Terdapat bintik mata peka cahaya di ujung setiap lengan untuk koordinasi meski dengan respon lambat.
Pergerakan tergantung pada sistem pembuluh air. Air masuk dari sisi aboral melalui lempeng tapis (madreporite), air melewati saluran batu menuju saluran cincin dan dari saluran cincin menuju saluran radial di setiap lengan. Saluran radial mengisi saluran lateral yang meluas ke kaki tabung. Kontraksi ampulla mendorong air ke dalam kaki tabung.

Rabu, 21 April 2010

Filum Moluska

Filum Moluska terdiri lebih dari 100,000 spesies dengan variasi bentuk tubuh dan cara hidup. Moluska memiliki coelom tereduksi dan terbatas pada daerah sekitar jantung. Seluruh moluska memiliki;
1. Massa visceral berisi organ-organ dalam, termasuk saluran pencernaan, sepasang ginjal dan organ reproduksi.
2. Mantel pembungkus namun tidak menutupi seluruh massa visceral serta mengeluarkan cangkang juga mendukung pembentukan imsamg atau paru-paru.
3. Daerah kepala/kaki berisi organ pengindera dan struktur otot yang digunakan untuk pergerakan.
4. Radula adalah organ yang memunculkan banyak baris gigi dan digunakan untuk mengunyah makanan.
5. Sistem saraf terdiri dari beberapa ganglia yang dihubungkan dengan serabut saraf.

Kebanyakan moluska memiliki sistem peredaran darah terbuka; sebuah jantung memompakan hemolimf melalui saluran menuju hemocoel. Darah berdifusi kembali menuju jantung dan dipompa ke tubuh lagi. Beberapa mollusca bergerak dengan lamban dan tidak memiliki kepala, sementara lainnya adalah pemangsa yang aktif yang memiliki kepala dan panca indera.

Klasifikasi Moluska
Polyplacophora
Chiton, adalah contoh moluska dengan cangkang yang terdiri dari 8 lempeng bersusun. Sebuah otot ventral digunakan untuk merayap sepanjang substrat atau untuk menempel di karang. Chiton memakan kepingan-kepingan ganggang.

Gastropoda
Kelas Gastropoda termasuk keong, siput darat, bekicot dan siput laut. Kebanyakan gastropoda ada di laut, meskipun beberapa diantaranya ada di air tawar dan daratan. Banyak gastropoda adalah herbivora yang menggunakan radula mereka untuk mengikis makanan dari permukaan. Gastropoda karnivora menggunakan radulanya untuk melubangi cangkang bivalvia untuk memperoleh makanan. Kebanyakan gastropoda memiliki kepala yang berkembang baik dengan mata dan tentakel yang menonjol dari cangkang bergelung yang melindungi masa visceral. Tetapi tidak semua gastropoda memiliki cangkang, contohnya siput telanjang (nudibranchia) dan keong and siput darat tidak memiliki cangkang.



Pada gastropoda air, insang ditemukan di dalam rongga mantel, pada gastropoda darat mantel terisi penuh dengan pembuluh darah dan berfungsi sebagai paru-paru saat udara bergerak masuk dan keluar melalui lubang-lubang pernafasan. Gastropoda darat adalah hermaphrodit, perkawinan dilakukan oleh dua individu yang saling memberikan sperma untuk membuahi telur-telur. Telur-telur diletakkan di tanah dan berkembang tanpa melalui fase larva.



Bivalvia
Kelas Bivalvia terdiri dari kerang, tiram, remis dan kima. Anggota kelompok ini memiliki dua bagian cangkang yang diikat dengan erat oleh otot seperti mekanisme engsel. Bivalvia tidak memiliki kepala, radula dansedikit penonjolan kepala. Kerang menggunakan kaki mirip kapak untuk menggali pasir; remis menggunakan kakinya membentuk benang penjerat mangsa; tiram menggunakannya untuk menggali pasir dan berenang. Buka-tutup cangkang dengan cepat menimbulkan semburan air.





Cangkang bivalvia disekresi oleh mantel. Cangkang ini tersusun dari protein dan kalsium karbonat dengan selapis bagian dalam dari mutiara. Mutiara ini terbentuk akibat adanya benda asing yang masuk daerah antara mantel dan cangkang.

Bivalvia memiliki sistem peredaran darah terbuka, sistem sarafnya terdiri dari tiga pasang ganglia. Ada dua ginjal di bawah jantung yang bertugas membuang sisa ammonia. Alat kelamin sudah terpisah,



Cephalopoda
Kelas Cephalopoda diantaranya cumi-cumi, sotong, gurita dan nautilus.
Cumi-cumi dan gurita dapat menyemprotkan air dari antelnya melalui sebuah corong. Di sekitar kepala terdapat tentakel dengan mulut isap yang dapat digunakan untuk menanglap mangsa dan mengirimkannya ke paruh/mulut yang kuat. Secara umum Cephalopoda memiliki alat indera yang berkembang baik, termasuk mata tipe kamera. Kebanyakan cephalopoda khususnya gurita memiliki otak yang berkembang baik dan menunjukkan kemampuan unuk belajar. Nautilus terbungkus oleh cangkang sedangkan cumi-cumi mempunyai rangka yang terdeuksi dan berada di dalam tubuh.


Cumi-cumi dan gurita mempunyai kantung tinta yang dapat disemburkan kelaur membentuk “awan” tinta yang menghalangi pemangsanya. Alat kelamin sudah terpisah.




Kamis, 01 April 2010

Filum Annelida

1. Ciri Umum

a. Pengertian

Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang

berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang

bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida

dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan.

Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini

Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.

b. Struktur Tubuh

Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang

terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubunga dengan

serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan.

Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.




2. Klasifikasi

a. Polychaeta

Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu

polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.



b. Oligochaeta

Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.



Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.

Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.

Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.



c. Hirudinea

Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.


3. Peranan

Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :

a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah.

b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan sSebagai makanan

c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.