Sabtu, 24 Oktober 2009

Peta Perjalanan Haji

Mengantar sahabat-sahabatku akan meninggalkan tanah air menuju tanah haram memenuhi panggilanMu ya Allah untuk menunaikan ibadah haji. Jadi teringat setahun yang lalu, berdua dengan istri melakukan perjalanan yang sama. Disini, saya mau berbagi cerita tentang pengalaman itu, semoga makin melengkapi khazanah pengetahuan para sahabat yang akan berangkat ke sana.

Ini adalah jejak google.earth seputar perjalanan haji saya.


Haji kami kloter awal termasuk gelombang I, jadi setiba di Jedah langsung diangkut bus menuju Madinah untuk melaksanakan ibadah sholat arbain di Masjid Nabawi. Perjalanan lebih dari 300 km ditempuh sekitar 8 Jam.


Ini Masjid Nabawi dan lingkungan sekitarnya, tempat kami sehari-hari beraktivitas selama 8
hari di Madinah.


Daerah Wakaf Malestain, pemondokan tempat kami tinggal selama di Madinah.


Jalur yang biasa kami jelajahi dari masjid Nabawi ke Wakaf Malestain tempat tinggal kami.


Ini pemondokan kami di Jumaizah, dekat Masjid Basambul dan Madrasah.


Ini rentang jarak pemondolam kami dari Jumaizah ke Mesjidil Haram yang ditempuh dengan jalan kaki.


Ini Mesjidil Haram, sebelah kanan adalah jalur sa'i yang merupakan tempat kami masuk ke dalam masjid.


Daerah Arafat, tempat kami menunaikan puncak haji berupa wukuf dalam tenda-tenda sederhana.


Ini komplek Tenda Mina, tempat kami mondok selama 3 (tiga) hari untuk melempar Jumrah. Tempat ini dikenal sebagai daerah Mina Jadid yang berbatasan langsung dengan Mudzdalifah tempat mabit sebelum melempar yang pertama.


Ini jalur yang selalu kami lewati dari tenda di Mina Jadid (pojok kanan bawah) menuju Jamarat (pojok kiri atas) yang jaraknya sekitar 8 km.


Jamarat tempat melempar 3 (tiga) jumrah, sekarang sudah bertingkat-tingkat.


Ini adalah lingkungan Mekkah, Masjidil Haram di pojok kiri atas, lalu daerah Jamarat-Mina-Mudzdalifah di tengah atas serta kawasan arafat di pojok kanan bawah.

Senin, 05 Oktober 2009

Wisuda 2009

Akhirnya, 3 Oktober 2009 resmi sudah diwisuda jadi MPd. Perjuangan panjang dan membosankan selana 28 bulan kuliah lagi sambil kerja. bolak balik menyusuri jalan bontang samarinda yang membujur berkelok-kelok, naik turun bukit sepanjang 130 km.
Yang paling memberatkan dalam proses ini adalah faktor kecapaian di usia yang tidak muda lagi, kalau tugas yang menumpuk sich sudah hal lumrah yang memang harus dikerjakan. Hal lain yang paling menyulitkan kuliah di daerah remote adalah keterbatasan referensi, untungnya tn. google berbaik hati menyerdiakan apapun yang saya perlukan untuk memperkaya wawasan keilmuan sebab kalau mengandalkan transfer dari dosen dan bahan bacaan yang ada nampaknya belum cukup. Yang juga sangat menyulitkan adalah ketika terjun ke lapangan untuk penelitian, saya menemuka kondisi-kondisi yang tidak se-ideal seperti yang saya bayangkan. Tapi, ...... Alhamdulillah, semua sudah berlalu. Sekarang saya sudah harus kembali fokus ke bidang pekerjaan saya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam hal pendanaan, fasilitas dan dorongan semangat.