Sabtu, 21 Juli 2007

Tugas 3: Riset Internet

MENGENAL WEBLOG
(HERMAN RETNANDAR)


1. Definisi Blog (Weblog)

Dalam sebuah situs, Phil Gyford mendefinisikan Weblog, atau disingkat “blog”, adalah sejenis website atau bagian dari website.[1][1] Biasanya, dibuat oleh perorangan yang seringkali mempublish sejumlah tulisan – mungkin beberapa kali sehari, atau sekali sehari atau kurang dari itu. Tulisan-tulisan ini dinamakan “entries” atau “posts”, dalam daftar tersusun dalam kronologis terbalik yakni “entries” atau “post” terbaru letaknya pada urutan teratas. Entries-entries dapat juga dikelompokkan dalam halaman terpisah berdasarkan tanggal atau topik.
Banyak hal yang membuat orang termotivasi untuk membuat blog, dari yang sekedar menjadikannya sebagai catatan harian on-line yang disimpan di internet, sekedar tempat aktualisasi bakat menulis dengan mem-posting-kan opini-opini, atau yang lebih serius menjadikan blog sebagai ajang promosi bisnis. Selain itu, jika pada awalnya blog dibuat oleh individu-individu dalam perkembangannya kini muncul blog-blog yang dibuat oleh beberapa orang (kelompok) dan membentuk komunitas blog.
Cameron Barret menulis pada Blog-nya essay berjudul "Anatomy of a Weblog" yang menerangkan tema dari Blog. "Blog seringkali sangat terfokus pada sebuah subjek unik yaitu sebuah topik dasar dan/atau sebuah konsep yang menyatukan tema-tema dalam Blog tersebut." Secara sederhana topik sebuah Blog adalah daerah kekuasan si Pembuatnya tanpa ada editor atau boss yang ikut campur, tema segila apapun biasanya dapat kita temukan sejalan dengan makin bermunculannya Blog di Internet. Dan ya, ide itu telah terpikirkan, Blogger bahkan sekarang telah membuat Blog dari Blog, dan bahkan Blog dari Blog dari Blog.”


2. Sejarah Blog
Weblog ini pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn menggunakan istilah Weblog untuk menyebut website pribadi yang selalu diupdate secara berkelanjutan dan berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik dan biasanya disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri[2][2]. Setelah itu, pada bulan Mei 1999 Scott Rosenberg (Online Salon) menyimpulkan bahwa Blog berada pada batasan website yang lebih bernyawa daripada sekedar kumpulan link tapi kurang instrospektif dari sekedar sebuah diary yang disimpan di internet. Dan pendapat yang lebih akhir menyatakan bahwa Blog adalah persilangan antara diary seseorang dan daftar link di Internet.
Selain pendapat-pendapat seperti tersebut di atas, ada juga yang berpendapat bahwa blog telah lahir pada tahun 1993 yang dinamakan halaman What's New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen. Sesudah itu pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya Justin's Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from the Underground yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Berikutnya, sampai akhir tahun 1998 perkembangan blog belum menampakkan tanda-tanda yang menggembirakan. Belum banyak orang yang membuat blog karena pada saat itu hanya orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan khusus di bidang IT atau pembuatan website, HTML saja yang mampu. Atau bisa dikatakan bahwa penggila blog barulah komunitas tertentu yang didominasi oleh kelompok orang tertentu yang memiliki keahlian tertentu pula.
Perkembangan jumlah blog yang cukup besar terjadi ketika pada bulan Juli 1999 lahir pembuat layanan blog pertama Pitas. Dengan fasilitas ini memungkinkan siapapun dengan pengetahuan dasar tentang HTML dapat menciptakan Blog-nya sendiri secara online dan gratis. Dengan seketika jumlah blog pun bertambah hingga ratusan. Prestasi ini lalu disusun satu bulan kemudian (l Agustus 1999) Pyra Lab (dari Silicon Valley) meluncurkan layanan Blogger.com yang hingga saat ini sudah lebih dari 100.000 Blogger yang menggunakan layanan mereka dengan pertumbuhan jumlah sekitar 20% per bulan.
Selain Blogger.com dan Pitas, layanan pembuat blog online lainnya seperti Grouksoup, Edit this Page dan juga Velocinews turut andil dalam melaraikan dunia per-blog-an ini. Semakin hari hari kian bertambah jumlah Blogger, hingga makin sulit untuk mengikutinya. Ribuan Blog kemudian bermunculan dan masing-masing memilih topik bahasannya sendiri, dimulai dari bagaimana menjadi orang tua yang baik, hobi menonton film, topik politik, kesehatan, seks, olahraga, buku komik, keperluan bisnis dan macam-macam lagi.


3. Alasan Membuat Blog
Enda Nsution, para blogger menjulukinya bapak Blogger Indonesia dalam situsnya menuliskan 8 alasan orang membuat blog sebagai berikut;[3][3]
a. Memiliki Blog adalah TANPA BIAYA
Banyak layanan pembuat Blog gratis disediakan oleh berbagai macam situs. Contoh yang paling populer adalah Blogger.com (http://www.blogger.com). Dengan layanan ini, kita bisa memiliki Blog hanya dalam hitungan menit dan gratis. Selain itu ada juga situs yang menyediakan disain tampilan yang juga gratis misalnya Blogskins.com (http://www.blogskins.com/). Untuk menyimpan ruang secara gratis tersedia pula layanan ruang file gratisan seperti Tripod.com (http://tripod.com). Pokoknya, apabila computer kita telah terhunung dengan jaringan internet, kita tinggal masuk ke situs penyedia blog gratisan seperti blogger.com, multiply.com, dan lain-lain lalu mulailah membuat blog.

b. Memiliki Blog adalah MUDAH
Siapapun dapat membuat Blog dengan mudah seperti halnya membuat email di Yahoo! Mail atau di Hotmail. Dengan panduan bahasa Indonesia, kita hanya diminta untuk mengisi beberapa informasi tentang diri kita, pilih desain, dan dalam waktu singkat kamu akan memiliki Blog kamu sendiri. Bahkan sedemikian mudahnya, kita tidak perlu mengetahui tentang HTML, bahasa yang digunakan untuk membuat website, tidak perlu piawai di bidang web desain, dan tidak perlu tahu terlebih dahulu tentang pembuatan website, bahasa pemrograman dan lain-lain.

c. Blog cocok untuk SIAPA SAJA
o Bagi seorang programer; blog digunakan untuk menyimpan catatan-catatan dan link ke website-website tentang programming.
o Bagi seorang jurnalis; Blog dijadikan tempat menyimpan catatan liputan yang diedit oleh editor. Lewat layanan ini seseorang mungkin seorang calon penulis yang sedang berusaha mencari keunikan tulisan dan gaya sendiri.
o Blog bisa dijadikan website yang membahas tentang hal-hal yang kamu sukai saja.
o Bagi seorang Desainer, Blog bisa dijadikan tempat untuk menyimpan hasil-hasil desain sebagai portfolio.
o Bagi seorang ibu rumah tangga, Blog bisa berupa catatan sehari-hari kamu. Daftar belanja. Hal-hal yang harus dilakukan, catatan hari ulang tahun keluarga, atau catatan harian perkembangan si kecil.
o Dan Blog juga bisa dijadikan catatan pekerjaan kamu. Jika kamu bekerja dibidang finansial misalnya, setiap berita, artikel, atau website yang berhubungan dengan bidang kamu, bisa kamu masukkan di Blog kamu dan akan dengan sendirinya teratur rapih menuruti waktu dimana kamu mengupdatenya.
o Blog cocok untuk wanita, laki-laki, cowok, cewek, anak SMA, mahasiswa, tua, muda. Blog cocok untuk siapa saja, karena kamu yang akan mengendalikan Blog kamu dan menjadikannya apa yang kamu mau.

d. Blog memberikan kamu SENSE OF PURPOSE
Blog tepat dijadikan selingan waktu luang yang tidak merepotkan, misalnya proyek jangka pendek pribadi. Dengan memiliki minimal satu blog membuat kita memiliki sesuatu untuk "diurus" dan dipelihara. Maka akan sering membuat kita berpikir, tentang apa yang akan saya tulis di Blog hari ini? Apa yang bisa saya tambahkan? Mungkin halamannya memerlukan desain baru atau mungkin ada teman kamu yang memberikan komentar pada entry Blog kamu yang terakhir. Kamu memberi Blog kamu makan dengan tulisan-tulisan kamu, dan biasanya tanpa terasa tibat-tiba kamu sudah merayakan 1 tahun kamu memiliki Blog.

e. Memiliki Blog melatih kemampuan kita BERPIKIR
Orang yang memiliki Blog dan mengisinya dengan rutin akan membiasakan dirinya untuk memformulasikan apa yang ingin ditulis. Tidak ada syarat bahwa seorang Blogger haruslah seorang pemikir besar, tapi dengan banyak latihan dan membiasakan diri berpikir dan mengkomunikasikannya.

f. Blog membebaskan kamu untuk BERBAGI dan BEREKSPRESI
Setiap orang dapat dengan bebas menuliskan apapun yang ada dibenaknya tanpa dibatasi oleh deadline seperti wartawan, ataupun kaidah-kaidah lainnya laksana sastrawan. Sifatnya yang membebaskan, membuat Blog, bukan saja bisa menyehatkan jiwa tapi juga hadir sebagai medium yang tepat di jaman dimana bisa berbagi dan berekspresi dengan bebas adalah sebuah kemewahan. Selain itu apa saja yang dituliskan bisa menjadi bahan berbagi, ketika apapun yang ditulis, ekspresikan dan bagi, dalam hitungan detik sudah bisa berada di luar sana, dan dibaca oleh sekian banyak orang.

g. Komunitas Blogger
Terdapat komunitas blogger yang cukup aktif di Indonesia dimana kita bisa menjadi salah satu anggotanya. Selain itu ada milis BlogBugs (http://groups.yahoo.com/group/blogbugs) dan forum Bloggerian (http://forum.bloggerian.or.id) dimana para Blogger memperbicangkan hampir semua topik. Dengan emiliki Blog, membuka dunia kita ke sebuah komunitas yang memiliki ciri khas sendiri, yaitu (hampir) semua anggota komunitas ini memiliki Blog dimana mereka membagi sebagian dari kehidupan mereka di dalamnya.

h. Blog adalah "The New Media" di Internet
Dalam perkembangannnya, sedikit demi sedikit Blog menjadi media alternatif baru yang diperhitungkan. Saat ini di Internet dapat ditemukan PhotoBlog (Blog yang isinya photo-photo saja), AudioBlog (Blog yang isinya rekaman suara), ada Blog tentang musik, film, buku, teknologi. Blog tentang media massa, televisi. Bahkan Blog tentang Blog. Blog adalah sebuah fenomena terbaru. Blog adalah bagaimana email di tahun 90-an.



4. Referensi

Judul : An introduction to weblog terms for weblog readers
Alamat : http://www.gyford.com/phil/writing/2003/01/05/ an_introduction_.php
Penulis :Phil Gyford

Judul : Mengenal Blog (Weblog) Komunitas unik
Alamat : http://ikc.cbn.net.id/populer/dindin-blog.php
Penulis : Dindin Nugraha

Judul : Definisi Blog Menurut Orang Indonesia
Alamat : http://blog.kenz.or.id/2006/02/09/definisi-blog-menurut-orang-indonesia.html#comment-4732
Penulis : Kenz

Judul : Blog-WebBlog-Blogger
Alamat : http://www.pasti-its.com/artikel/arti-blog.htm
Penulis : Pasti-ITS

Judul : 8 Sebab Utama Memiliki Weblog
Alamat : http://enda.goblogmedia.com/8-sebab-utama-memiliki-weblog.html
Penulis : Enda Nasution

[1][1] Gyford, Phil An introduction to weblog terms for weblog readers, http://www.gyford.com/phil/writing/2003/01/05/an_introduction_.php
[2][2] Nugraha , Dindin, Mengenal Blog (Weblog) Komunitas Unik http://ikc.cbn.net.id/populer/dindin-blog.php
[3][3] Nasution, Enda, 8 Sebab Utama Memiliki Weblog, http://enda.goblogmedia. com/8-sebab-utama-memiliki-weblog.html

Karya Tulis Untuk ITSF

PUSTAKA SIMETRON (SIMULASI ELEKTRONIK)
DALAM PEMBELAJARAN KONSEP-KONSEP FISIOLOGI BIOLOGI DI SMA
[Herman Retnandar/SMA YPK Bontang]


A. Latar Belakang dan Tujuan Karya Inovatif ini:
Mata pelajaran Biologi di SMA menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (1) Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem, (2) Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat dan (3) Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Idealnya, untuk menyampaikan konsep-konsep tersebut siswa diberi pengalaman belajar seperti; mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Namun sayang, akibat keterbatasan pengetahuan, waktu dan sarana hampir sebagian besar guru hanya menggunakan media gambar, tabel, diagram dengan pengantar ceramah. Akibatnya timbul kesan bahwa biologi adalah pelajaran yang sulit sekali hafalannya. Padahal, di era modern ini semua permasalahan tersebut sudah dapat diatasi dengan banyaknya bahan ajar di belantara maya. Dengan sedikit pengetahuan komputer dan kreativitas, guru dapat membuat sumber belajar sendiri untuk digunakan sebagai alat bantu mengajar.

B. Uraian Isi:
Langkah-langkah dalam Penyusunan Pustaka SIMETRON
Analisis Standar Kompetensi Lulusan Biologi SMA
Analisis dilakukan terhadap seluruh materi Biologi yang harus diajarkan di SMA. Daftar yang sudah teridentifikasi secara garis besar adalah sebagai berikut;
Standar Kompetensi Lulusan
Simulasi
1. Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2. Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
3. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
4. Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
6. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
Model eksperimen
Kunci dikotomis
Daur biogeokimia
Siklus energi
Ekosistem
Perkembangan
Sistem organ
Pertumbuhan
Metabolisme
Genetika
Bioteknologi


Materi simulasi seperti tercantum pada kolom sebelah kanan merupakan judul global yang nantinya akan menjadi kumpulan dari simulasi-simulasi kecil/singkat yang menyertai pokok-pokok konsep pada kolom sebelah kiri.

Menentukan Internet Explorer
Langkah selanjutnya adalah memilih perangkat lunak untuk mengeksplore internet. Pilihan yang paling popuper yang sering diambil oleh penulis adalah microsoft internet explorer yang sudah ter-bundle bersama microsoft windows atau kadang menggunakan mozilla firefox untuk keperluan tertentu.


Menentukan Internet Browser
Ada banyak mesin pencari (internet browser) yang kita bisa pilih untuk melakukan pencarian bahan-bahan yang kita perlukan. Namun, penulis sering memakai dua diantaranya yaitu;
a. http://www.yahoo.com seperti gambar berikut;


Web browser ini sering digunakan oleh penulis terutama untuk mencari file-file berupa video/movie karena pada toolbar standarnya sudah mencantumkan pop menu video.

b. http://www.google.com seperti gambar berikut;

Mesin pencari ini yang paling sering digunakan oleh penulis untuk mencari situs-situs yang mengandung banyak gambar. Interface yang sederhana menyebabkan software ini lebih cepat terbuka dan lebih cepat dalam mengakses data.

Melakukan pencarian dan pengunduhan
Proses pencarian dimulai dengan memasukkan kata-kata kunci pada field Search di mesin pencari [yahoo maupun google]. Dalam hal mencari situs-situs yang banyak berkaitan dengan animasi biologi, kata kunci yang penulis ketikkan adalah “animation+biology”. Ini berarti penulis menghendaki situs yang memiliki unsur animasi [abimation] dan berkaitan dengan biologi [biologi]. Hasil pencarian dengan menggunakan mesin google adalah sebagai berikut;

Sesudah itu dipilih satu persatu dan dibuka, misalnya situs urutan kedua yaitu http://science.nhmcd.edu/biol/bio1.htm yang webnya sebagai berikut;


Langkah berikutnya adalah mulai memilih link-link yang disediakan, apabila ada yang merupakan file flash yang langsung dapat diunduh (download), maka dapat segera dilakukan pengunduhan. Untuk mempercepat proses ini dapat menggunakan software bantuan misalnya Download Accelerator Plus (DAP) seperti berikut;


Terkadang ada situs yang tidak menyediakan file flash yang dapat diunduh langsung, untuk hal seperti ini dapat diakali dengan menjalankan file terebut pada browsernya, kemudian dicari source-nya untuk dijalankan secara parsial. Contoh seperti berikut;

Setelah file-file itu dicoba dijalankan dan ditutup kembali, kita dapat mencari “sampah” dari file tersebut pada folder “temporary internet explorer” yang dapat kita bongkar melalui Tool à Internet Option à Browsing History à setting à View Trusted File lalu kita bisa menyalin nama file flash yang tertangkap (misalnya mitosis.swf) dan memindahkannnya ke mydocument.
Untuk beberapa materi, sebenarnya ada sebuah situs yang menyediakan beberapa file flash gratis apabila kita sudah menjadi member dan login ke dalamnya, contohnya adalah http://www.e-dukasi.net. Di dalamnya terdapat sejumlah file yang didownload dan dikumpulkan dalam satu folder.

Menata Galery
Setelah semua file yang diperlukan terkumpul, maka dibuatlah sebuah software sederhana yang bisa mengadministrasikan semua file tersebut menjadi satu dan dikemas dalam bentuk CD. Dalam hal ini, penulis membuat sebuah program eksekusi (simetron.exe) dengan Macromedia Director MX (versi 9) sebagai berikut:



C. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Karya Inovasi:
1. Persiapan PBM
Setelah galery simetron ini selesai dibuat, kemudian disimpan dan digandakan dalam bentuk CD yang boleh dicopy oleh seluruh siswa yang memerlukannnya untuk belajar di rumah. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan Lembar-lembar kegiatan siswa sebagai panduan untuk melakukan diskusi. Untuk memperkuat pemahaman, kepada siswa juga ditugasi untuk mencari literatur penunjang materi.
Dalam kegiatan ini, setiap kelompok mempresentasikan apa yang mereka pahami dari teori lalu dipadankan dengan model simulasinya. Diskusi akan terjadi kemudian dengan kelompok lain yang menanggapi. Peran guru dalam hal ini adalah sebagai moderator yang mengatur kelancaran diskusi serta sebagai tempat bertanya apabila ada suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan/dijawab suatukelompok. Akhir kegiatan ini siswa dengan dibimbing oleh guru melakukan perangkuman materi.

2. Pelaksanaan PBM
a. Pendahuluan
Pembelajaran dimulai dengan melakukan apersepsi; bertanya tentang materi pelajaran sebelumnya, memberikan motivasi berupa relevansi materi yang akan diberikan dengan kehidupan keseharian, menetapkan tujuan pembelajaran dan membagi kelompok yang terdiri 5-6 siswa per kelompok. Kegiatan ini dilakukan sekitar 20 menit.
b. Kegiatan Inti
Siswa secara berkelompok melakukan kegiatan-kegiatan sesuai tuntunan LKS yang diberikan. Sebagai bukti bahwa mereka telah melakukan seluruh rangkaian kegiatan maka siswa harus membuat laporan tertulis.
c. Penutup
Kegiatan dapat diselesaikan selama 60 menit. Kegiatan akhir pertemuan adalah membuat laporan dari kegiatan hari itu. Selanjutnya, guru membagikan bahan bacaan kepada kelompok-kelompok tersebut untuk dikerjakan di rumah. Tugas dikumpulkan dalam pertemuan berikutnya (satu minggu) untuk didiskusikan di kelas.


D. Hasil-hasil yang sudah dicapai dan keunggulan dari pelaksanaan pembelajaran tersebut

Hasil belajar konsep-konsep fisiologis dengan menggunakan metode ini yang diterapkan di kelas menunjukkan daya serap yang efektif. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran bisa mengeliminir kesan abstraks dari sebuah fakta yang tidak mungkin dilihat dalam kondisi aslinya. Hal-hal ini yang tidak dimiliki oleh metode pembelajaran lainnya.
Data tentang hasil belajar kelas 10 SMA YPK menunjukkan besaran –besaran statistik sebagai berikut;
no
Nilai
XA
XB
XC
XD
XE
XF
XG
XH
1
Maximum
86
90
89
81
83
87
86
84
2
Mean
66
71
66
67
67
67
75
75
3
Minimum
49
47
54
55
53
50
65
64
4
Modus
68
65
63
68
67
71
73
70
5
Median
66
69
64
67
67
67
74
76
6
st_dev
9.08
8.91
8.31
7.39
7.36
7.56
5.59
6.03
Kelas XA – XF adalah kelas-kelas heterogen secara kemampuan akademik (Kelompok I), kelas XG adalah kelas Unggulan (Kelompok II) dan kelas XH adalah kelas heterogen (kelompok III). Kelompok I diajar secara konvensional sedang kelompok II dan III diajar dengan menggunakan media berbasis TIK (simetron).
Dari data di atas dapat terlihat bahwa nilai rata-rata kelas dan nilai terendah pada kelas-kelas yang diajar dengan menggunakan media berbasis TIK adalah lebih baik daripada nilai rata-rata kelas-kelas yang diajar secara konvensional.Dari hasil penelitian tindakan kelas sedrhana ini, dapat disimpulkan bahwa pustaka/galery simulasi elektronik yang dijadikan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar Biologi

Simposium Kepala Sekolah Tahun 2004

MEMBANGUN SINERGI, MEMBERDAYAKAN POTENSI DALAM MENATA SEKOLAH “SERIUS”
** Pengalaman Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah.**

Herman Retnandar
Kepala Sekolah
SMA YAYASAN PUPUK KALTIM
BONTANG


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah.
Ketika satu tahun pelajaran berakhir, pertanyaan yang selalu diajukan kepada penyelenggara pendidikan tingkat SMA adalah; (1) Berapa prosentase siswa yang lulus?; (2) Berapa capaian nilai ujian akhir murni dan (3) Berapa jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri (favorit)?. Adalah sangat jarang yang menanyakan sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi-materi yang dipelajarinya?, atau bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran? Juga jarang yang bertanya bagaimana korelasi antara input siswa dengan output yang dihasilkan.
Lebih parah lagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adakalanya tidak pernah dikaitkan dengan bagaimana kondisi-kondisi ideal yang seharusnya ada untuk terselenggaranya proses belajar mengajar yang baik. Meskipun setiap pelaku pendidikan bersepakat dengan paradigma lama bahwa pendidikan harus melibatkan Input – Proses – Output, faktanya keberhasilan sekolah hanya dipandang dari hasil akhirnya saja. Oleh karena itu, demi mengejar hal tersebut segenap energi harus diarahkan kesana. Sekolah bagaikan sebuah proses produksi. Murid dijadikan sebagai raw input dalam suatu pabrik, sedangkan guru, kurikulum dan fasilitas pembelajaran menjadi instrumental input. Bila raw input dan instrumental input baik, maka akan menimbulkan proses yang baik hingga pada akhirnya akan menghasilkan output yang baik pula.
Kondisi-kondisi seperti tersebut di atas hampir pasti akan ditemukan di banyak sekolah termasuk SMA YPK yang kami kelola. Sebagai sekolah yang didirikan sebuah perusahaan, SMA YPK mengemban misi sebagai substitusi SMA-SMA favorit di pulau Jawa. Padahal bila dibandingkan, kondisi-kondisi ideal untuk menjadi sebuah sekolah unggulan tidak sama. Input murid kami sangat heterogen dan penerimaan tanpa tes masuk. Fasilitas pembelajaran tidak terlalu lengkap akibat letak sekolah yang jauh dari pusat kota. Selain itu, kemampuan guru sangat beragam dan bukan merupakan hasil pilihan.
Mengutip cita-cita pendiri Yayasan, SMA YPK harus dijadikan sekolah “serius”. Bukan sekolah unggulan maupun favorit, kami hanya ditugasi untuk menyelenggarakan pendidikan sebaik-baiknya dan dikelola secara professional. Menjawab tantangan tersebut, maka langkah penting yang tak henti-hentinya kami lakukan adalah; (1) meningkatkan kompetensi guru dan karyawan, (2) melengkapi sarana dan prasarana, dan (3) membangun sinergi dengan dunia luar.

B. Permasalahan
Dari paparan latar belakang masalah di depan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut;
1. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah untuk menjadikan sekolah serius?
2. Bagaimana tingkat keberhasilan upaya mencapai terselenggaranya sekolah serius?
3. Bagaimana partisipasi warga sekolah tehadap upaya-upaya tersebut?

C. Tujuan Penulisan
Tulisan ini dipaparkan dengan tujuan untuk berbagi pengalaman dalam mengelola penyelenggaraan sekolah-sekolah spesifik, agar hal-hal yang positif dapat dikembangkan di sekolah lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


A. Manajemen Berbasis Sekolah
Paradigma baru pendidikan menghendaki adanya desentralisasi penyelenggaraan pendidikan sampai ke tingkat sekolah. Aplikasinya menempatkan sekolah sebagai unit utama peningkatan mutu pendidikan. Sekolah bersama pihak-pihak terkait (stakeholder) bersama-sama merancang dan menjalankan program-program penyelenggaraan pendidikan secara otonom. Model pengelolaan seperti ini dikenal sebagai manajemen berbasis sekolah (MBS). Dipilihnya MBS karena diyakini model ini akan mempermudah pencapaian tujuan pendidikan karena dipandang paling mengetahui kondisi riil di sekolah-sekolah (lapangan).
Ciri-ciri MBS adalah adanya otonomi yang kuat pada tingkat sekolah, peran aktif masyarakat dalam pendidikan, proses pengambilan keputusan yang demokratis dan berkeadilan, menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi setiap kegiatan pendidikan.[1][1] Bila MBS dijalankan, langkah pertama yang harus dicanangkan adalah menyusun suatu visi mengenai outcomes (hasil) yang diharapkan, terutama berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan prestasi siswa, serta suatu visi mengenai restrukturisasi sistem pendidikan.[2][2]
Implemetasi MBS akan berhasil melalui strategi-strategi berikut[3][3]:
1. Pertama, sekolah harus memiliki otonomi terhadap empat hal yaitu dimilikinya kekuasaan dan kewenangan, pengembangan pengetahuan yang berkesinambungan, akses informasi ke segala bagian dan pemberian penghargaan kepada setiap orang yang berhasil.
2. Kedua, adanya peran serta masyarakat secara aktif dalam hal pembiayaan, proses pengambilan keputusan terhadap kurikulum dan instruksional serta non-instruksional.
3. Ketiga, adanya kepemimpinan kepala sekolah yang mampu menggerakkan dan mendayagunakan setiap sumberdaya sekolah secara efektif.
4. Keempat, adanya proses pengambilan keputusan yang demokratis dalam kehidupan dewan sekolah yang aktif.
5. Kelima, semua pihak harus memahami peran dan tanggungjawabnya secara sungguh-sungguh.
6. Keenam, adanya guidelines dari Departemen terkait sehingga mampu mendorong proses pendidikan di sekolah secara efisien dan efektif. Guidelines itu jangan sampai berupa peraturan-peraturan yang mengekang dan membelenggu sekolah.
7. Ketujuh, sekolah harus memiliki transparansi dan akuntabilitas yang minimal diwujudkan dalam laporan pertanggungjawaban setiap tahunnya.
8. Kedelapan, penerapan MBS harus diarahkan untuk pencapaian kinerja sekolah dan lebih khusus lagi adalah meningkatkan pencapaian belajar siswa.
9. Kesembilan, implementasi diawali dengan sosialisasi dari konsep MBS, identifikasi peran masing-masing, mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap peran barunya, implementasi pada proses pembelajaran, evaluasi atas pelaksanaan di lapangan dan dilakukan perbaikan-perbaikan.

B. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA YPK
Penerapan MBS di setiap sekolah pasti berbeda sesuai dengan kondisi riil setempat, begitupun yang berlaku di SMA YPK. Kondisi riil penyelenggaraan pendidikan bila dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari pendirian sekolah-sekolah di bawah binaan yayasan adalah; (1) input siswa yang sangat heterogen, (2) proses pembelajaran, menyangkut kualifikasi sumber daya manusia dan keterbatasan sarana parasana serta (3) harapan agar menghasilkan lulusan terbaik dan prosentasi diterima di PTN favorit yang tinggi (output).
1. Penanganan Input Siswa Heterogen
Misi utama dari pendirian sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Pupuk Kaltim adalah untuk mendidik putra-putri karyawan. Bagaimanapun kondisi anak karyawan harus diterima tanpa dipilih atau dites kemampuannya. Dan pengalaman membuktikan bahwa selama hampir 20 tahun sekolah ini berdiri, kondisi-kondisi itu tidak pernah mengalami perubahan sedikitpun.

gambar. Suasana belajar di kelas akselerasi
Menangani kondisi siswa yang memiliki kemampuan beragam ini, SMA YPK memberanikan diri untuk memberikan layanan antara lain; (1) kelas akselerasi bagi siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, (2) pemberlakuan remedial bagi siswa yang lambat belajar dan (3) pembelajaran standar tanpa pengelompokan bagi siswa lainnya.
Satu mekanisme yang sedikit membantu dalam menangani kesulitan penanganan akibat tingkat heterogenitas yang tinggi adalah adanya aturan tak tertulis dari Yayasan yang menghasruskan pindah sekolah bagi siswa yang tidak naik kelas selama 2 (dua) kali berturut-turut. Aturan seperti ini cukup menguntungkan bagi tingkat sekolah teratas (SMA YPK), karena biasanya hal tersebut sangat jarang sekali ditemui (tersaring dengan sendirinya).
2. Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar
Hal yang terkait dengan proses belajar mengajar adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sistem pembelajaran.
a. Pembinaan Sumber Daya Manusia
Sebagai unit sekolah yang berada di bawah kendali Yayasan, SMA YPK tidak memiliki wewenang untuk menentukan kualifikasi guru dan tenaga lainnya. Setiap guru dan karyawan yang ditugaskan ke SMA harus diterima dan diberikan beban kerja yang sama. Atas kondisi ini, maka komposisi guru dan karyawanpun menjadi beragam baik dalam pengalaman maupun kemampuan. Ada yang sudah sangat senior (masa kerja > 10 tahun), ada yang menengah (s.d 10 tahun) bahkan ada yang masih relatif baru (di bawah 1 tahun).
Menyadari keberagaman pengalaman dan kualitas, adalah tugas yang tidak mudah bagi seorang Kepala Sekolah untuk bisa menyatukan potensi positif agar mencapai tujuan yang sama. Langkah-langkah yang selama ini dilakukan dan kami pandang cukup berhasil untuk mempersiapkan SDM yang handal adalah;
1). Konsolidasi ketenagaan
Penyadaran bahwa SMA YPK membawa misi substitusi SMA-SMA favorit di pulau Jawa menjadi faktor penyemangat untuk bekerja keras. Kami manfaatkan guru-guru senior untuk berbagi pengalaman kepada para juniornya lewat keteladanan dan pembimbingan. Sementara di pihak lainnya, kami manfaatkan semangat dan mobilitas guru-guru muda untuk menggerakkan inovasi-inovasi pembelajaran dan pembinaan kesiswaan. Kerjasama yang solid ini terus menerus kami bangun dan pertahankan hingga saat ini. Hasilnya, meskipun setiap tahun ada mutasi (keluar-masuk), tim yang kokoh tetap bertahan.
2). Pendelegasian wewenang dan kaderisasi
Dalam struktur jabatan yang resmi diberlakukan Yayasan, setiap sekolah dipimpin oleh Kepala Sekolah yang dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Kepala Sekolah; Kurikulum, Kesiswaan dan Sarana. Kemudian SMA YPK membuat kebijakan membuat personel tambahan di bawah Wakasek yaitu Koordinator-koordinator.
Para koordinator itu antara lain; koordinator kurikulum, kesiswaan, ekstrakurikuler, kedisiplinan, sarana dan tenaga serta kesejahteraan. Mereka dipilih dari beberapa guru yang dipandang memiliki kemampuan manajerial dalam bidang-bidang tersebut.
Keuntungan dari pemberlakuan sistem ini adalah;
a). membantu tugas wakil kepala sekolah dalam menangani suatu tugas tertentu.
b). Pekerjaan-pekerjaan tertentu menjadi lebih detil dan dilakukan secara lebih professional.
c). Sebagai sarana pelatihan dan kaderisasi jabatan bagi guru.
3). Pelatihan, magang dan kaji banding
Setiap ada kebijakan baru di bidang pendidikan, terutama pemberlakuan kurikulum baru, program khusus (misalnya CBSA, akselerasi, broadbase education-life skill, teknologi informasi, dll.), dan sejenisnya, Yayasan senantiasa proaktif untuk mengajukan sekolah-sekolah binaannya (termasuk SMA) untuk mengadakan piloting.
Kerapkali saat program-program ini dilaksanakan para pelaksana di lapangan memerlukan pelatihan-pelatihan, training atau pembimbingan. Karena keterbatasan informasi, maka Yayasan secara mandiri mengundang nara sumber untuk mengadakan pelatihan/training di sekolah atau mengirimkan para guru dan karyawannya untuk magang dan kaji banding di sekolah-sekolah yang ditunjuk resmi oleh pemerintah. Hasil dari program ini selanjutnya akan di-diseminasi dan disosialisasikan kepada guru atau karyawan yang belum mendapatkan kegiatan serupa.

b. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Tak dapat dipungkiri bahwa metode pembelajaran efektif memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Apalagi di era pembelajaran multimedia seperti saat ini, kehadiran perangkat multimedia berbasis teknologi informasi menjadi sebuah keharusan. Langkah-langkah yang telah dan akan kami lakukan sehubungan dengan pengembangan sarana dan prasarana adalah; (1) melengkapi buku pegangan dan referensi bagi guru, (2) komputerisasi administrasi sekolah, (3) penataan laboratorium computer dan internet, (4) penataan laboratorium-laboratorium IPA, (5) penataan laboratorium bahasa, (6) penataan ruang multimedia, (7) penataan dan melengkapi koleksi perpustakaan dan (8) membangun jaringan local (LAN)

gambar. Sarana belajar berbasis TI
Dana bagi pengadaan sarana dan prasarana didapat dari berbagai sumber antara lain; hibah PT. Pupuk Kaltim sebagai pendiri Yayasan/sekolah, pengadaan dari Yayasan melalui Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan Yayasan, Block Grant dari Depdiknas, dan bantuan dari pihak lain yang dimintakan pada saat penerimaan siswa baru (PSB) melalui Komite Sekolah. Pengadaan sarana tersebut berlangsung secara bertahap sesuai kebutuhan dan hingga saat ini.

gambar. Laboratorium dan perpustakaan

3. Mencapai Hasil (Output) Yang Memuaskan.
Tolok ukur keberhasilan pendidikan di SMA sampai saat ini ada 2 (dua) hal yakni lulus dengan nilai ujian akhir memuaskan serta prosentase diterima di PTN tinggi.
a. Hasil Kelulusan
Untuk mencapai hasil kelulusan dengan nilai ujian negara yang baik dilakukan usaha yang berkesinambungan sejak siswa duduk di kelas I (satu). Asumsi yang kami kemukakan adalah; bila siswa dibekali materi yang cukup sejak dini maka mereka tidak akan kesulitan dalam menghadapi ujian akhir nasional bahkan untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.

gambar. Suasana Bimbel dan try out
Kemudian pada kelas akhir (kelas III), para siswa dibekali dengan pelatihan intensif untuk menyelesaikan soal ujian akhir nasional melalui tambahan pelajaran, uji coba (try out) dan bimbingan belajar intensif menjelang ujian. Pembiayaan yang timbul untuk kegiatan ini ditanggung bersama oleh orang tua murid, Yayasan dan perusahaaan.
Sampai dengan saat ini, kegiatan-kegiatan seperti ini selalu menghasilkan kelulusan 100% serta pencapaian nilai ujian nasional yang cukup memuaskan sehingga selalu menempatkan SMA YPK di posisi 5 besar terbaik di Kalimantan Timur.
b. Diterima masuk PTN
Jalur masuk PTN secara umum ada 2 (dua) yaitu jalur tes dan non tes. Jalur tes yang berlaku saat ini dinamakan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, sedangkan jalur non tes sangat beragam model dan cara seleksinya. Sejak alumni pertama diluluskan sampai dengan saat ini, SMA YPK berhasil menempatkan lulusannya di PTN-PTN ternama antara 30% s.d 70%.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut antara lain;
1) Pelajaran tambahan, uji coba (try out) dan bimbingan belajar intensif.
2) Penelusuran Minat dan Bakat melalui Bimbingan Konseling serta membentuk sistem guru pamong untuk mengadakan konsultasi siswa (konsis) dalam pemilihan PTN dan jurusannya.
3) Hubungan kerjasama dengan PTN untuk membangun kemitraan. Sampai dengan saat ini yang sudah terjalin adalah dengan UGM, ITB, ITS, UNDIP, UNHAS, UNMUL, UNLAM.

gambar. Kerjasama dengan ITB dan UNS
4) Memperkenalkan kehidupan dunia PTN dengan mengundang perwakilan dari PTN untuk memperkenalkan profil PTN pada siswa kelas III, disamping mengadakan studi wisata kunjungan kampus pada siswa kelas II (dua).
Selain dengan usaha sendiri upaya ini juga terbantu oleh adanya beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, baik dalam maupun luar negeri yang datang ke sekolah untuk mempromosikan institusi mereka. PTN yang sudah dating dan mengadakan MOU antara lain; UGM, UNDIP, UNPAD, ITS, ITB, UM, UNHAS dan UNMUL. PTS antara lain PETRA, Widya Mandala, STIKOM dan UBAYA. Sedang yang dating dari luar negeri ada INTI Colege Sabah dan CURTIN Kuching.


C. Hasil-hasil yang dicapai dari Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA YPK
1. Tabel perolehan NEM

Tahun
A1 (Fisika) A2 (Biologi) A3 (Sosial)
Max Min Avg Max Min Avg Max Min Avg
1988/1989 51.89 40.55 45.15 41.67 35.05 37.15 45.60 36.74 40.27
1989/1990 54.02 54.02 54.02 47.24 39.23 42.43 51.58 40.02 44.69
1990/1991 45.29 35.34 40.70 38.47 38.45 38.46 53.65 37.91 45.30
1991/1992 57.02 38.93 49.28 48.42 42.87 45.67 55.18 41.62 46.79
1992/1993
60.58
46.20
51.50
51.37
44.59
47.01
52.80
40.31
48.29
1993/1994
58.51
40.78
49.49
-
-
-
57.49
41.31
48.49
1994/1995
61.42
47.68
52.60
46.07
43.98
44.99
58.35
43.68
51.52
1995/1996
58.07
48.11
51.62
56.62
42.14
48.95
52.76
39.34
46.83










TAHUN
IPA
IPS



MAX
MIN
AVG
MAX
MIN
AVG



1996/1997
61.62
48.85
55.35
68.41
50.35
58.96



1997/1998
52.70
39.84
47.27
56.11
41.29
47.86



1998/1999
54.06
37.61
45.33
53.22
32.72
43.88



1999/2000
58.43
33.73
43.93
57.23
32.47
44.49



2000/2001
56.31
36.67
46.65
44.67
32.03
38.70



2001/2002
59.41
34.06
44.76
45.44
34.04
38.09



2002/2003
90,10
71.54
77.8
80.04
69.23
73.99



2003/2004
82.23
62.92
72.73
79.10
64.77
72,22




2. Siswa yang lolos PTN
No.
Tahun
Jumlah Siswa
Jumlah Pendaftar
Jmlah Yang Diterima
Prosentase
1
1989
23
20
11
55%
2
1990
18
15
9
60%
3
1991
30
21
9
43%
4
1992
41
41
14
34%
5
1993
24
22
8
36%
6
1994
36
32
17
53%
7
1995
29
26
15
58%
8
1996
31
29
10
34%
9
1997
50
50
30
60%
10
1998
43
43
30
70%
11
1999
63
62
36
58%
12
2000
73
60
37
62%
13
2001
91
89
70
79%
14
2002
95
92
71
77%
15
2003
107
107
60
56%
16
2004
145
144
77
53%
[1][1] Nurkolis, Pendidikan Network: “Strategi Sukses Implementasi MBS”, 22 Januari 2002
[2][2] Ibtisam Abu-duhou, School-based Management, 2003, p.133
[3][3] Nurkolis, Ibid